recipes88.com – Pada hari Jumat, 7 Juni 2024, Amerika Serikat dijadwalkan untuk mengumumkan penyesuaian dalam kebijakan senjata nuklirnya, menurut informasi dari seorang pejabat tinggi pemerintahan yang berbicara dengan kantor berita Semafor. Dalam pengumuman yang akan datang, AS diperkirakan akan mengambil pendekatan yang lebih agresif dalam strategi nuklirnya, terutama sebagai respons terhadap sikap Rusia dan China yang tidak responsif terhadap ajakan AS untuk diskusi mengenai nonproliferasi dan kontrol senjata.
Pejabat yang tidak disebutkan namanya tersebut menyampaikan bahwa tujuan AS adalah untuk memperjelas kepada Moscow dan Beijing bahwa penolakan mereka untuk berpartisipasi dalam dialog akan menghasilkan konsekuensi keamanan yang merugikan bagi mereka. Dalam perubahan kebijakan yang akan diumumkan, termasuk pengembangan bom gravitasi nuklir yang diperbarui sebagai bagian dari rencana AS, serta peningkatan kapasitas sekutu utama dalam serangan jarak jauh dan pengawasan.
Pranay Vaddi dari Dewan Keamanan Nasional dijadwalkan untuk membuat pengumuman resmi terkait ini.
Perubahan kebijakan ini juga dipersiapkan dengan mempertimbangkan potensi masa jabatan kedua bagi Presiden Joe Biden dan pentingnya menghadapi berakhirnya perjanjian New START pada tahun 2026. Perjanjian ini adalah perjanjian pengendalian senjata terakhir yang mengikat antara AS dan Rusia.
Dalam konteks yang lebih luas, Rusia telah menunda keterlibatannya dalam New START tahun lalu, mengklaim reaksi terhadap kebijakan bermusuhan dari AS, namun tetap berkomitmen untuk mematuhi batasan utama yang ditetapkan oleh perjanjian. Tuduhan Moskow terhadap AS termasuk merusak sistem perjanjian kontrol senjata yang bermula dari era Soviet. Dimulai di bawah administrasi Presiden George W Bush, yang pada tahun 2002 mengakhiri larangan pengembangan sistem rudal antibalistik nasional, mengklaim bahwa Perjanjian ABM 1972 menghambat kemampuan AS untuk melindungi diri dari “negara-negara nakal.”
Lebih lanjut, eskalasi ketegangan diprediksi akan meningkat dengan rencana yang didukung AS untuk membekali Ukraina dengan jet tempur F-16, yang juga mampu membawa bom gravitasi nuklir Amerika. Sementara sebagian dari senjata ini disimpan oleh AS di negara-negara NATO non-nuklir, termasuk Belgia, yang telah berkomitmen untuk menyumbangkan beberapa jet tersebut ke Kyiv, pejabat Rusia menyatakan bahwa setiap F-16 yang dioperasikan oleh Ukraina harus dianggap berpotensi membawa senjata nuklir.
Di sisi lain, dalam konteks konflik Ukraina, Moskow telah memulai skema yang serupa dengan mekanisme pembagian nuklir NATO dengan memindahkan sebagian arsenal nuklirnya ke sekutu dekatnya, Belarus. Baru-baru ini, kedua negara itu mengumumkan latihan militer bersama yang bertujuan untuk menguji kesiapan mereka dalam mengerahkan senjata nuklir non-strategis.