recipes88.com – Sihanoukville, kota yang berlokasi di pesisir Kamboja, menghadapi sebuah fenomena ekonomi yang kurang menggembirakan pasca pandemi Covid-19. Perusahaan properti China yang sebelumnya banyak berinvestasi di kota ini mulai meninggalkan proyek mereka. Akibatnya, saat ini terdapat ratusan bangunan yang terbengkalai dan tak kunjung selesai.
Kasus Pan Sombo: Harapan yang Kandas
Pan Sombo, seorang guru sekolah dasar berusia 51 tahun, menjadi salah satu contoh individu yang terdampak langsung oleh fenomena ini. Sebidang tanah yang ia miliki kini hanya berdiri sebagai kerangka gedung apartemen sepuluh lantai yang pembangunannya terhenti. Proyek yang dijanjikan akan rampung pada tahun 2021 dan menghasilkan pendapatan bulanan signifikan untuk Pan, kini menjadi simbol kekecewaan dan kerugian.
Dampak Luas Pandemi pada Proyek Konstruksi
Sejak pandemi melanda, banyak investor China memutuskan untuk kembali ke negaranya dan meninggalkan proyek di Kamboja, termasuk di Sihanoukville. Pemerintah setempat mencatat, selain bangunan milik Pan Sombo, ada sekitar 360 bangunan lainnya yang juga mengalami nasib serupa, dan sekitar 170 bangunan yang telah selesai namun masih kosong.
Masa Jaya Sihanoukville dan Dampak Pandemi
Sebelum pandemi, Sihanoukville mengalami masa pertumbuhan yang pesat, didorong oleh investasi asal China dan Belt and Road Initiative. Kota ini sempat disebut sebagai ‘Makau kedua’ dengan hadirnya puluhan kasino. Namun, pandemi telah merubah pemandangan tersebut, dengan penurunan jumlah wisatawan China dan penumpang yang mendarat di bandara internasional Sihanoukville hingga 98 persen dari tahun 2019.
Gejolak Ekonomi di Asia Tenggara Akibat Krisis Properti China
Krisis yang terjadi di Sihanoukville merupakan bagian dari masalah yang lebih luas yang berhubungan dengan krisis utang di sektor real estat China, seperti yang dialami oleh Country Garden Holdings. Perusahaan ini mengalami kesulitan dalam proyek mixed-use mereka di Johor, Malaysia, dengan nilai proyek mencapai US$100 miliar atau sekitar Rp1.600 triliun, menunjukkan dampak yang meluas ke wilayah Asia Tenggara.
Dampak pandemi Covid-19 terhadap industri properti di Sihanoukville, Kamboja, telah mengakibatkan banyak proyek yang terhenti dan meninggalkan bangunan-bangunan mangkrak. Ini tidak hanya berdampak pada perekonomian lokal tetapi juga mencerminkan kerentanan ekonomi negara-negara Asia Tenggara terhadap gejolak di pasar real estat China.