recipes88.com – Perusahaan farmasi AstraZeneca, produsen vaksin Covid-19 Covishield, telah mengakui kemungkinan efek samping langka dari produknya, termasuk pembekuan darah dan penurunan jumlah trombosit. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) telah mengidentifikasi faktor risiko yang dapat memicu efek samping Trombositopenia atau thrombosis with thrombocytopenia syndrome (TTS) dari vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Dr. Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, menjelaskan bahwa kelompok rentan terhadap efek samping TTS dari vaksin AstraZeneca mencakup individu dengan riwayat keguguran berulang dan gangguan pembekuan darah. Bagi individu dalam kelompok risiko ini, disarankan untuk tidak menerima vaksin AstraZeneca.
Meskipun efek samping TTS dari vaksin AstraZeneca telah diakui, masyarakat diimbau untuk tetap tenang karena hingga saat ini belum ada laporan kasus TTS di Indonesia menurut Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI). Meskipun surveilans aktif telah dilakukan, pemantauan terhadap kemungkinan efek samping dari vaksin Covid-19 masih berlanjut.
Dr. Nadia menegaskan bahwa efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dari vaksin AstraZeneca umumnya terjadi dalam rentang waktu empat hingga 42 hari setelah vaksinasi, dengan batas waktu maksimal enam bulan. TTS yang muncul lebih dari enam minggu setelah vaksinasi kemungkinan besar bukan disebabkan oleh AstraZeneca.
Komnas KIPI terus memantau gejala atau penyakit yang dicurigai terkait vaksin Covid-19, namun hingga kini belum ada kasus gangguan pembekuan darah yang terkait dengan vaksin AstraZeneca. Meskipun TTS adalah efek samping langka, kondisi ini dapat mengakibatkan gejala serius seperti pembekuan darah dan penurunan jumlah trombosit yang berpotensi menyebabkan komplikasi serius.